Cukup menempatkan kode di atas diantara dan

Selasa, 14 Desember 2010

Racing Rabbit in the Madura Island

iburan sekolah selama sepekan waktu yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Selain bisa berlibur keluar kota menengok kerabat, ada pula yang berwisata ke tempat wisata terkenal di Jawa Timur.

Namun bagi anak-anak di Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, liburan sekolah saat yang tepat untuk mengadu kelinci peliharaannya. Mereka pun menggelar lomba kerapan kelinci. Mereka seakan tak mau kalah dengan para orangtuanya yang terlebih dulu menggelar karapan sapi.

Sementara para siswa di Desa Murtajih memiliki 2 hingga 5 ekor kelinci. Menurut salah satu siswa, Ugik (14) bahwa kelinci karap sengaja dibeli seharga Rp 100 ribu. Harga kelinci karap makin melambung jika pernah menang dalam ajang karap kelinci. Harganya pun bisa melambung hingga Rp 300 ribu.

Sebelum dikarap, Ugik bersama teman-temannya memanjakan kelinci karapnya. Tiap pagi dimandikan dan bulunya dikeringkan. Bahkan kelinci ini diberi minum aneka minuman penambah stamina. Semisal, susu plus madu, dan minuman suplemen yang banyak dijual di kafe-kafe.

Untuk menjaga kesehatan, kelinci-kelinci balap ini divaksinasi. Biaya perawatan kelinci balap cukup menguras kocek. Saban bulan, minimal menghabiskan dana Rp 100 ribu. Tapi, modal yang relatif besar buat ukuran anak-anak sekolah ini akan terbayar saat kelinci miliknya merebut ranking 10 besar. Terlebih bagi sang juara karapan kelinci.

Pasalnya panitia lomba karap kelinci menyediakan aneka hadiah. Dari sepeda gunung, kipas angin, radio tape, hingga hadiah seekor kambing. Agar larinya kencang, mereka juga memberi aneka asesoris di seluruh tubuh kelinci. Aneka asesoris ini, dilekatkan melalui penjepit kawat. Ada pula yang dilekatkan dengan peniti.

Rasa sakit yang luar biasa inilah, membuat lari kelinci tak terkendali. Bahkan, tak sedikit kelinci yang dilepas dari garis start, malah balik kucing ke garis start setelah berlari setengah lapangan.

Biasanya, anak-anak pemilik kelinci karap membentuk tim penggembira. Tim penggembira yang berdiri di belakang garis start tampak membawa kaleng yang diisi kerikil. Saat bendera start dikibaskan panitia, sontak tim penggembira ini menggoyangkan kaleng berisi kerikil sehingga mengeluarkan bunyi gemerincing. Saat kelinci masuk garis finish, bunyi gemerincing kaleng bekas ini pun berhenti.

Di hari libur sekolah ini, arena karap kelinci digelar secara bergilir di 5 dusun di Desa Murtajih. Sejak 2 tahun lalu, karap kelinci menjadi wahana pengisi liburan yang populer di kalangan anak sekolah
 
Cukup menempatkan kode di atas diantara dan