1 Teori Singkat
Pada umumnya satu permasalahan yang komplek memerlukan suatu penyelesaian kondisi. Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan, tergantung pada hasil kondisi penyeleksian. Jadi suatu aksi hanya dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu terpenuhi.
a. Penyeleksian Satu Kasus :
Pada penyeleksian satu kasus, kondisi akan diseleksi oleh statemen if , dengan pengkondisian dimasukkan kedalam "( kondisi )" setelah deklarasi if. Bila kondisi bernilai benar (true), maka aksi didalam tanda kurung kurawal {} akan diproses. Bila kondisi bernilai salah (false), maka tidak ada aksi yang akan dikerjakan. Tanda kurung kurawal {}, berfungsi untuk memasukkan aksi yang harus dilakukan.
Gambar diagram alir penyelesaian satu kasus untuk struktur IF satu kasus ditunjukkan dalam Gambar 2.1 dan struktur penulisan dalam bahasa C dapat dilihat dari Gambar 2.2.
b. Penyeleksian Dua Kasus, menggunakan struktur IF-ELSE:
Dalam struktur IF-ELSE, aksi1 akan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar (true), dan jika kondisi bernilai salah (false) maka aksi2 yang akan dilaksanakan. Statemen else menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi.
Gambar diagram alir penyelesaian dua kasus untuk struktur IF-ELSE ditunjukkan dalam Gambar 2.3 dan struktur penulisan dalam bahasa C
c. Penyeleksian Tiga Kasus atau Lebih (Penyeleksian Tersarang)
Untuk penyeleksian tiga kasus atau lebih juga menggunakan struktur IF-ELSE IF-ELSE sebagaimana halnya permasalahan dua kasus.
Gambar diagram alir penyelesaian tiga kasus untuk struktur IF-ELSE IF-ELSE ditunjukkan dalam Gambar 2.5 dan struktur penulisan dalam bahasa C
Gambar 2.5. Diagram alir dari struktur tiga kasus IF-ELSE IF-ELSE (tersarang)
d. Struktur CASE. Struktur ini dapat digunakan untuk menganalisa penyeleksian dua kasus atau lebih dan bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF -ELSE yang memiliki bentuk bertingkat-tingkat. Gambar 2.7 memperlihatkan Struktur CASE.
Kondisi1, kondisi2, … kondisiN dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi yang benar. Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-k dilaksanakan, selanjutnya keluar dari struktur CASE. Aksi yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu, karena itu ia berupa runtunan. Jika tidak ada satupun kondisi yang benar, maka aksi sesudah otherwise (optional) dikerjakan.
Latihan programnya dapat di DOWNLOAD
Contoh program yang menggunakan IF, Case, IF ELSE dapat di download disini:
0 komentar:
Posting Komentar